1. Pendidikan Agama

Dalam pandangan Kitab Perjanjian Lama, manusia diciptakan dari debu tanah (Adama/Adama) yang kemudian dilengkapi dengan nafas (Nefesy/Nefesy). Jadi manusia adalah mahluk kedagingan yang fana dan sosoknya adalah lahiriah. Alkitab mengakui adanya dualitas dalam diri manusia yaitu sisi dalam (rohani) dan luar (jasmani). Tetapi Alkitab juga menggambarkan manusia sebagai citra Allah/gambar Allah Imago Dei (bahasa Latin) karena kecitraan manusia dengan Allah maka manusia disebut sebagai mahluk berakal budi.            Dalam hidup manusia memiliki 2 kondisi, yaitu kerohanian (dalam hubungannya dengan Allah) dan kejasmanian (dalam hubungannya dengan lingkungan).            Hubungan manusia dalam perjumpaan dengan Allah merupakan dasar hubungan manusia dengan sesama. Sementara itu hubungan manusia dengan lingkungan harus diwujudkan dengan mencintai dan memelihara lingkungan sebagai sumber hidup secara jasmani.            Pembahasan diatas mengajarkan kepada kita bahwa setiap manusia yang diciptakan Tuhan seharusnya memiliki makna hidup bagi sesama dan lingkungan sebagai wujud nyata penghormatan kita kepada Tuhan Sang pencipta.

            Manusia dalam sejarah dunia telah menciptakan berbagai alat yang bertujuan untuk mempermudah dan menyenangkan manusia. Demikian juga Allah menciptakan manusia memiliki tujuan yang sama, yaitu menyenangkan hati Tuhan. Bukan, waktu manusia sudah menjadi dewasa saja, akan tetapi sepanjang usia manusia di bumi maka manusia memiliki tanggung jawab menyenangkan hati Allah Sang Pencipta. Ketika masih kecil, ada orang tua yang mengajarkan kepada kita bagaimana harus berbuat baik. Ketika remaja, tuntutan untuk berbuat baik berkembang kearah yang lebih luas, bersamaan dengan lingkungan pergaulan kita yang semakin luas. Dan selanjutnya sampai usia tua, manusia memiliki tanggung jawab untuk terus berbuat baik dan menyenangkan hati Tuhan.            Kembali pada topik utama kita ‘pergaulan remaja Kristen’, sebagai remaja Kristen kita memiliki tanggung jawab menyenangkan hati Tuhan pada usia remaja. Setiap detik waktu hidup kita harus menyenangkan hati Tuhan. Tetapi apakah mungkin kita bisa terus menyenangkan hati Tuhan? Bahkan setiap detik? Sulit bukan? Tetapi Tuhan telah menganugerahkan Roh Kudus di dalam hati kita masing-masing yang terus mengingatkan kita kalau kita salah langkah, tinggal maukah kita mengindahkan peringatan-peringatannya? Caranya ……..? Setiap kita akan melakukan segala sesuatu ingat bahwa Tuhan melihat apa yang kita lakukan. Lalu … apa yang harus kita perbuat untuk mengisi masa remaja dengan hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan? Ingat pesan Tuhan didalam I Korintus 15:33, bahwa kita mesti menjauhi pergaulan yang merusak.